Jumat, 12 November 2010

Sobat


Sobatku…
Kala bayanganmu datang menjelma
Ada rindu yang mengental di dada
Padamu yang telah jauh melangkah
Mengejar asa yang di damba

Bila rindu yang tak terkira
Hadir juga padamu di sana
Sapalah aku walupun lewat goresan pena
Di sini aku setia menantinya

Sobatku…
Dalam heningnya malam
Ku ingat seraut wajah
Milikmu
Yang telah jauh melangkah

Dalam diam kupanjatkan do’a dan harapan
Semoga Tuhan melapangkan cita dan cintamu
Semoga kau tak pernah lupa
Pada jalinan persahabatan
Yang erat milik kita

Pergaulan Remaja Masa Kini


Pergaulan remaja saat ini, perlu mendapat sorotan yang utama karena pada sekarang pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan, dikarenakan perkembangan arus modernisasi yang mendunia dan menipisnya moral serta keimanan seseorang khususnya remaja saat ini. Ini sangat mengkhawatirkan bangsa ini dan sangat tergantung dengan generasi muda.
Generasi muda saat ini, kurang memiliki rasa Cinta Tanah Air, ini dapat dilihat dari lebih gemarnya anak muda. Anak muda lebih gemar untuk pergi ke bioskop daripada ke museum-museum sejarah perjuangan bangsa, mengapa hal ini bisa terjadi ?.
Ada beberapa kemungkinan yang dapat kita ambil dari hal tersebut, yakni yang pertama, kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air semejak kecil, sinetron-sinetron yang ditayangkan di televisi merupakan tayangan yang kurang baik bagi perkembangan anak.
Selain itu, hal-hal yang terkait dengan bangsa ini tidak mendapatkan sorotan yang tajam mengenai budaya, masalah social,  yang dapat menimbulkan rasa cinta tanah air.
Pergaulan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan, ini juga dapat dilihat dari beberapa hal yakni tingginya angka pemakaian Narkoba di kalngan remaja, yakni pemakian narkoba dikalangan remaja, angka remaja yamg melakukan seks bebas hingga saat ini mencapai 50% remaja melakukan hubungan seks di luar nikah.
 Ini juga disebabkan nkarena kurangnya pendidikan anak dalam keluarga. Seorang anak yang dapat menikmati kehidupan masa kanak-kanak yang sehat, serta mendapatkan pendidikan yang sesuai dan benar. Maka di masa remajanya dia akan mengalami kehidupan yang tenang.
Sebaliknya, bagi mereka yang pada masa kanak-kanak tidak mendapatkan pendidikan yang sehat, maka pada masa remajanya akan mengalami kegoncangan yang tak terarah dan kegelisahan, serta prilaku yang tidak diharapkan.
Sebagaiman kita ketahui, bahwa tujuan pendidikan serupa dengan tujuan hidup manusia. Sebab pendidikan hanyalah suatu alat, yang digunakan manusia untuk memelihara kelanjutan hidupnya sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat.

Si Belang Sang Penjaga Rumah


Di suatu malam pada bulan Agustus tahun 2010 bertepatan bulan suci Ramadhan, dengan  suasana yang sepi dan tak terdengar suara apa pun karena rumahku yang jauh dari perkotaan dan hampir di sekeliling rumahku ditumbuhi pepohonan dan rumput yang hijau serta semak dan jarak rumahku yang jauh dari yang lainnya. Di mana pada saat itu yang terdengar hanyalah suara televisi dari rumahku. Waktu itu, Aku dan keluargaku sedang nonton di salah satu acara yang ada di  televisi  yaitu “Bukan Empat Mata” di cenel Trans7.
Acaranya berlangsung sekitar pukul 22.00-23.00 WIB. Di mana saya, bapak dan mamak sedang asyik-asyiknya menonton acara tersebut dan tiba-tiba terdengarlah suara “sert…sert…sert… tekek..tekek…tekek…tekek…tekek”, suara itu begitu nyaring dan asal suara tersebut terdengar dari belakang rumahku.
Aku terkejut dan bertanya kepada mamakku “suara ape tu mak”, tanyaku dengan rasa penasaran.
“itu suare tokek” jawab emak.
“tokekkk…ngape pula ade di rumah kite, kapan datangnya”, tanyaku kepada emak.
“manelah mak tau, tahh…dari maneee datang bende tu, tang tibe-tibe bebunyi jak bende tu”. Jawab emak dengan wajah yang binggung.
“dari hutanlah, biasenye tokek tu diam di pohon-pohon yang besar”. Cetus bapak yang saat itu duduk di sampingku.
“Ooo… ye ke pak, pantaslah rumah kite di naek same tokek karene rumah kite dekat utan banyak pohon agik”. Tuturku sambil mengganggukkan kepala.
Sekarang aku sudah tahu dari mana asal-muasal datangnya tokek tersebut. Aku juga pernah mendengar siaran-siaran yang ditelevisi kalau tokek ini termasuk hewan yang langka dan tokek juga salah satu binatang yang dikonsumsi oleh manusia sebagai obat orang yang mengidap penyakit asma. Wow… ternyata tokek yang bersuara nyaring itu, mempunyai kasiat yang besar juga ya, aku tidak menyangka sebelumnya.
 Dan keesokan harinya pada pagi hari, tokek itu berbunyi lagi sehingga terdengar oleh tetanggaku  yaitu nek cik yang ada di depan rumah, “bapakmu melihara tokek ke?”, tanyanya kepada ku.
“tak ade, tu tokek tibe-tibe ade jak di rumah”. Tuturku kepadanya. 
Nek cik berkata “kalau daerah ulu tu, tokek tu banyak di takuti orang”. Katanya yang pada saat itu sedang duduk santai di teras depan rumah .
“ngape pula nek cik”,tanyaku dengan penasaran.
“tokek tu, kalau kite ganggu die bise terbang dan menggigit leher kite, dan kalau mau lepasnya tu nunggu ade petir tibe-tibe barulah die lepas”. Jelasnya.
“benarlah nek cik, emang tokek ada sayapnya”, tanyaku lagi kepadanya.
“adelah tapi tak kelihatan sama kite, buktinya die bisa sampai kerumah kamu, die tu diam dari pohon ke pohon yang lain dan sampailah ke sini pakai terbanglah ”. Katanya.
“emang sudah pernah kejadian nek cik”. Tanyaku kepadanya. “pernahlah, daerah ulu tu sering, bahkan yang digigit sama tokek tu keluarge nek cik sendiri dan sampai meninggal die tu karena tak  ade petir jadi tak lepas-lepas”. Kata nek cik dengan wajah yang serius.
“ooo…gitu ye, aduh takut saye ni, mane tu tokek ade di rumah agik, matilahhh aku ni”. Cetusku.
“tadak ape-ape, asalkan kamu jangan ganggu die jak, make die tak ganggu kite”. Tambah ne cik.
Hingga suatu hari, di saat keluarga ku datang ke rumah untuk buka puasa bersama. Tokek itu berbunyi dengan suaranya yang nyaring, sert..sert..sert… tekek..tekek…tekek…tekek…tekek..tekek…tekek. “suare ape tu,  tokek ke”, tanya kakak eka salah satu keluargaku.
“iye, kak eee..” jawabku
“bapak melihare tokek ke” tanyanya lagi
“mane ade, tu tokek datang sendiri ke rumah ini”, jawab bapak ku.
“ih..ih… macam suare manusie ye”, cetus kak eka. “Kata orang tu pak kalau tokek tu berbunyi sampai delapan kali berate die tokek siluman yaitu kadang-kadang bisa besar kadang-kadang juga bisa kecil, tapi kata oranglah” tambahnya.
“ah, masak sih kak”,tanyaku sedikit tidak yakin.
“iye, kak eka juga kata orang, buktinya tadi tokek tu bunyinya hanya tujuh kali jak kan”. katanya.
“iye sih selama aku mendengarnya berbunyi dan menghitung bunyian tersebut tidak pernah sampai delapan kali paling banyak hanya tujuh kali dan paling sedikit lima kali”. Ungkapku kepada kak eka.
 “tokek tu jarang naik rumah orang, hanya rumah-rumah tertentu dan yang bersih saja di naikkinya”. Kata emak yang  menyambung pembicaraan kami. “kalau tu tokek tadak betah di balik lagi ke tempatnya dan kalau di betah berarti betuah kata orang melayu dan tokek tu kalau di jual mahar harganya kalau die udah besar sampai satu tau dua kilo bise jutaan harganya” tambah emak yang sambil menyiapkan makanan berbuka puasa.
Suara azan pun berkomandan dan kami segera berbuka puasa sama-sama dan pada saat itu aku yang terakhir selesai makan. Nah, di situ tiba-tiba saja tokek itu menunjukkan dirinya yang keluar dari balik lemari yang ada di dapur. Seketika aku terkejut setelah melihat ke arah depan ku ada seekor tokek berwarna abu-abu berbintik-bintik hitam. Dan aku langsung memanggil bapak dan emak yang sedang menonton tv. “pak..pak…bapak..”suaraku tidak terdengar oleh mereka padahal aku sudah mengeluarkan suara yang nyaring. Aku begitu takut pada saat itu karena bapak dan emak tak mendengar akhirnya aku berlari menghampiri mereka tanpa mencuci tangan lagi dan nasiku masih tersisa sedikit waktu itu namun ku tinggalkan saja.
“ade ape kamu ni, lari-lari macam orang dikejar setan jak”, tanya mak kepadaku.
“ade tokek mak, tu di dapur die keluar dari lemari makan kite”. Jawabku ketakutan.
“ooo…kirain bende ape”, jawab emak dengan santai.
Emak dan bapak langsung menuju kedapur dan tokek itu masih terdiam di dinding dekat lemari dapur, “alah.. besar pula tokek ni, kalau di jual mahal harge ni”. Kata si emak. Tokek itu pun sesat langsung merayap ke atas dan emak langsung masuk ke dalam dan bapak masih melihat tokek tersebut dan ia berkata “pergilah kau tokek dari sini, selamatkan diri kamu kasian nanti kamu kenak  jual”. Kata bapak kepada tokek tersebut dengan suara yang pelan.
Namun, seiring berjalanya waktu tokek tersebut tidak juga pergi dari rumah, entah kenapa tokek itu masih saja betah diam di rumah ku. Hingga lebaran idul fitri pun tiba, bapak dan emak mau pulang kampong pergi ke rumah nenek yang ada di daerah Sanggau. Dan pada saat itu aku hanya tinggal sendirian di rumah.
Karena aku tidak ada teman, dan yang ada hanya tokek saja yang setiap malamnya berbunyi untuk menjaga rumahku namun disiang harinya ia terdiam saja. Dan pada saat malam lebaran aku hanya sendiri di saat aku mau mencuci piring di dapur, tiba-tiba saja datang tokek tersebut dan merayap di dinding yang ada di samping kanan ku dan secara sepontan aku teriak ketakutan dan menagis pada saat itu karena dalam pikiran ku aku takut digigit
Saking takunya aku lupa kalau tangan ku berlumurkan sabun cuci karena cucian ku masih banyak aku harus mencari cara bagaimana supaya aku tidak digigit sama tokek itu.Aku langsung mengambil mukenah dan memakainya dan kutambah lagi dengan memakai helm supaya aman dari tokek tersebut. Setiap aku mau ke dapur untuk mencuci piring aku selalu menggunakan mukenah dan helm.
Setiap malam tokek itu selalu saja berbunyi dan semakin hari suaranya semakinnn nyaring hingga kedengaran ke rumah tetangga-tetangga yang lainnya yang jaraknya 15 meter dari rumahku. Sehingga orang pun takut mau pergi kerumah ku.
Walaupun aku takut dengan tokek tersebut tapi, aku sayang padanya karena selama orang tua ku tidak ada di rumah, dialah yang menjaga dan menemani ku. Dan pada saat aku keluar rumah dialah yang menjaga rumahku dengan suaranya yang nyaring dan hamper mirip dengan suara manusia itu.
Neni salah satu tetanggaku mengatakan dia selalu mendengar suara orang yang berbunyi dirumahku pada itu adalah suara si belang begitulah aku memanggilnya. Namun lama-kelamaan orang pun tahu kalau itu adalah  suara tokek bukan manusia karena aku yang memberitahukan kepada mereka.
Aku begitu takut dengan tapi terkadang aku berfikir dia juga mahluk ciptaan tuhan yang mau hidup sama dengan manusia. Jadi aku memutuskan untuk memeliharanya dan menjadi si belang sang penjaga rumah agar rumahku selalu aman dan terasa ramai dengan suaranya yang nyaring itu.


Jilbab Bagi Wanita Muslimah


Akhir-akhir ini, perkara hijab atau jilbab banyak dipermasalahkan. Terjadinya polemic antara yang pro dan yang kontra, sampai-sampai ada pihak tertentu yang dengan gegabah menyelewengkan penafsiran ayat-ayat tentangnya.
Taklif (pewajiban) hijab (jilbab) ini, sebenarnya tidak hanya tertuju kepada remaja dan pelajat-pelajar putrid serta mahasiswi-mahasiswi saja. Melainkan  merupakan satu kewajiban umum atas wanita muslimah yang harus mereka laksanakn sejak masa baliq hingga tuanya.
 Jilbab bukanlah sisa peninggalan adat atau kebiasaan wanita arab, sehingga wanita non- arab tidak perlu meniruya. Namun, hijab (jilbab) adalah satu hokum yang tegas dan pasti yang seluruh wanita muslimah diwajibkan Allah untuk mengenakannya.
Melanggar atau tidak mengakuinya berarti mengingkari salah satu hokum Islam yang esensial. (Semoga Allah melindungi kita). Juga akan kita dapati bahwa hijab (jilbab), bukanlah suatu masalah khilafiyah (kontroversial), sehingga wanita muslimah bebas mengenakannya atau tidak.
Perintah Allah mengenai hijab (jilbab), yang terkandung di dalam Al- Qur’an selalu diawali dengan kata-kata wanita yang beriman. Menunjukkan betapa asasinya kedudukan jilbab bagi wanita-wanita muslimah.
Menurut A’la-Maududi dalam bukunya, al-Hijab ia berpendapat. Dasar dari segala ketaatan dan kepatuhan di dalam Islllam adalah iman.
Iman adalah perkara hati yang perujudannya dapat dilihat pada lahir (dhahir) insan. Iman dapat berkurang dan bertambah, karena dia bukan merupakan bagian dari zat (esensi) insan.
“Sesungguhnya Allah telah mengamanatkan iman, dan membagi-ratakannya ke seluruh anggota badan manusia ini. Dan tidak ada satu pun dari organ tubuh ini, yang tidak diamati iman oleh Allah SWT. Barang siapa  menemui Allah dalam keadaan telah menjaga baik seluruh anggota badanya, dengan cara menunaikan apa yang diwajibkan Allah kepadanya.  Berarti telah menemui Allah dengan iman yang sempurna: dan dia termasuk dalam golongan ahli surga.  Sebaliknya, barang siapa yang menghianati amanat Allah ini, dan tidak mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya, maka dia telah menemui Allah dengan iman yang kurang”.
“Kami kisahkan cerita mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk”. (QS. 18:13).
Kalau seandainya seluruh iman itu sama dan sederajat, maka tidak akan ada seseorang yang lebih mulia dari yang lain: dan nikmatpun akan dibagikan rata. Seluruh manusia akan sama, dan tidak ada kelebihan satu dari yang lainnya.
Dengan  iman yang sempurna,  maka orang-orang mukmin masuk surga, dengan iman yang lebih, maka orang-orang mukmin mendapatkan derajat yang lebih mulia di sisi Allah. Dan dengan iman yang kurang, maka orang-orang yang lalai itu terjerumus ke dalam api neraka.





Wujudkan Semangat Menulis


Di awal saya mulai menulis, saya merasakan sulit untuk menulis, sehingga timbul pertanyaan  dalam benakku, apa ya yang mau di tulis?, kapan aku mulai menulis? dan bagaimana untuk mengatur waktu untuk menulis. Nah, setelah aku berfikir aku menginggat pesan seseorang yang sangat berarti bagiku, ia adalah kedua orang tuaku dan dosen-dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak serta Pembina dalam Club Menulis STAIN Pontianak. Karena,   merekalah yang membuatku menjadi “ zero to hero” (yang biasa  menjadi luar biasa). Ya, saya merasakan saat ini, saya ada peningkatan dan semangat yang tinggi semejak saya masuk STAIN pada umumnya dan club menulis khususnya. Karena selain aku mengenal dan mengetahui bagaiman agama Islam yang sesungguhnya dan aku juga mengetahui betapa pentingnya  menulis dan menyenangkan ketika kita terjut di dunia menulis.
Saya sangat menginggat perkataan dari Ust. Salikhin Abu Izzuddin, di mana ia mengatakan , “ menunda-nunda kesempatan maka akan menuai suatu kesulitan”. Kata-kata beliau, membuatku menjadi bangkit dan bersemangat kembali untuk menulis. Dan akan aku tanam, ku ber pupuk agar ilmu yang ku dapatkan ini tubuh dengan baik, subur dan segar selalu. Namun sayang, saat ilmu yang ku tanam itu sedang tubuh dengan subur dan segar, datanglah sang hama dan trik panas matahari yang membuatnya layu. Jadi, supaya ilmu ini segar kembali maka aku harus rutin setiap hari menyiramnya, memberi obat atau pupuk dan merawatnya dengan benar.
Hingga suatu saat aku memutuskan untuk membuat sebuah jadwal  menulis untuk mengatur kedisiplinanku dalam menulis. Di saat malam  hari sebelum aku tidur biasanya aku menulis dari pukul 21.00-22.00 wib, selesai menulis aku mengatur alaram untuk bangun kembali pukul 03.30-04.30 wib, dan untuk siang harinya terkadang setelah dzukur dan azhar.
Namun, terkadang semua yang sudah ku atur dan ku buat seperti ini, masih saja ada halangan dan masalah-masalah yang menghambatku untuk menulis, contoknya saja yang paling berat bagiku pada malam hari karena siang harinya aku banyak beraktivitas baik di kampus maupun di rumah, sehingga pada malam hari di saat aku menulis biasanya aku ketiduran, padahal di atas mejaku  sudah ku letakkan satu cangkir kopi dan satu piring biskuit. Namun, semua itu tidak mempan. Ya, pada saat itu yang ada dalam benakku kalau ada air kopi maka rasa nyantuk ku akan hilang, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Aku ketiduran di meja belajarku. Terkadang juga aku menulis sambil mendengarkan musik yang  ada dilabtop ku.
Namun, di saat saya memasuki club menulis di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Pontianak. Tepatnya di Malay Corner (MC) di gedung Perpustakaan. Semagatku dalam menulis mulai bertambah dan ilmu yang belum aku dapatkan dan belum aku ketahui dan saat ini sedikit demi sedikit meningkat dan bertambah.
Marilah kawan-kawan bangkit dari tidurmu, dan mulailah dari sekarang dan seterusnya untuk menulis karena menulis itu mudah dan menyenangkan kalau kita sudah terjun dan memasuki dunia tulis-menulis.

Minggu, 19 September 2010

Welcome

Assalamu'alaikum.......

Alhamdulillah...setelah beberapa kendala kecil yang dihadapi dalam membentuk blog ini, hingga akhirnya kami mendapatkan sesuatu yang manis berupa keberhasilan dalam membentuk blog ini (hore...berhasil..berhasil).
Semoga dengan hadirnya blog ini, dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya/para pengunjungnya, amin...
Selamat bergabung....:-)